RAGAM SENI TARI


Indonesia memiliki keragaman suku bangsa. Seni dan budaya yang dimiliki Indonesia juga sangat beragam dimana masing-masing menjadi representasi dari suku bangsanya sendiri. Salah satunya adalah seni tari. Terdapat lebih dari 3.000 tarian asli Indonesia yang dapat dibagi menjadi tiga era menurut kategori sejarah, yaitu: 

1. Era kesukuan prasejarah. Tari ini, biasanya berkembang di daerah dimana orang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tari primitive merupakan wujud kehendak, berupa pernyataan maksud dan permohonan. Dengan demikian, tarian ini lebih cenderung dengan pernyataan maksud masyarakat dalam melaksanakan keinginan bersama. Tari sunda ada sejak zaman primitif. Hal ini dapat dilihat dari dalam gambar-gambar yang ada didinding gua dan beberapa alat musik kuno yang digunakan untuk mengiringi tari adalah nekara. Dalam nekara terdapat gambar orang yang menari dengan kepala yang dihiasi bulu. Tari pada zaman masyarakat primitif bentuknya masih sangat sederhana namun memiliki keindahan tersendiri. Biasanya tari itu hanya digunakan untuk upacara sehingga bersifat magis dan sakral. Tarian zaman primitif hanya menirukan gerakan-gerakan alam, contohnya meniru gerakan-gerakan manusia yang disebut mimitis atau meniru gerakan-gerakan alam dan binatang yang disebut imitatif. 

2. Era Hindu-Buddha. Seni tari pada zaman Hindu dipengaruhi oleh peradaban dan kebudayaan dari India yang dibawa oleh para pedagang. Setelah penyebaran agama Hindu dan Buddha, karya tari mengalami kemajuan pesat. Seni tari telah mempunyai standardisasi atau patokan. Hal ini terbukti dengan adanya literatur seni tari yang berjudul Natya Sastra karangan Bharata Muni. Buku itu berisi tentang unsur gerak tangan mudra yang berjumlah 64 motif. Motif itu dibagi menjadi beberapa bagian berikut. 

a. Dua puluh empat motif mudra yang terbentuk dari satu tangan. 
b. Tiga belas motif mudra yang terbentuk dari kedua tangan. 
c. Dua puluh tujuh motif mudra dari hasil kombinasi kedua motif tangan. 

Motif-motif yang mengandung keindahan dalam literatur tersebut juga banyak yang diambil untuk seni tari Indonesia. Pemerintahan pada zaman Hindu memakai sistem kerajaan. Oleh karena itu, pada saat itu muncul tari-tarian yang bernapaskan istana. Tari-tarian di istana berkembang dengan baik karena mendapat perhatian dari para raja. 

Perkembangan karya tari pada masa kerajaan Mataram Hindu ditunjukkan dengan peninggalan budaya yang berupa candi. Pada berbagai candi dipahat relief gerak-gerak dan alat-alat iringan tari. 

Secara garis besar perkembangan seni tari pada zaman Hindu memiliki beberapa ciri berikut. 

a. Gerak-gerak tari mulai disusun secara sungguhsungguh. 
b. Pertunjukan karya tari mulai difungsikan. 
c. Karya tari mendapatkan perhatian dan dukungan dari para raja dan bangsawan sehingga karya tari mempunyai nilai artistik yang tinggi. Karya tari pada masa itu disebut sebagai karya tari tradisional. 
d. Tema karya tari mulai beragam karena banyak mengambil tema dari cerita Mahabarata, Ramayana, dan cerita Panji. 
e. Iringan karya tari juga mulai beragam. Alat musik berupa cengceng, rebab, saron, dan seruling mulai digunakan. 

3. Era Feodal. Pada zaman ini tidak semua tari berkembang di wilayah yang sudah diatur suatu organisasi yang disebut kerajaan, yang lengkap dengan tingkat-tingkat birokrasinya (masyarakat feodal). Namun, ada juga tari yang berkembang di masyarakat yang tatanannya sangat sederhana. Ini menggambarkan adanya tari yang berkembang sampai taraf tari klasik. Tari semacam ini disebut tari tradisional klasik. Pada zaman ini perkembangan model-model tari yang baku tidak hanya untuk upacara, tetapi juga berfungsi untuk hiburan dan seni pertunjukan atau tontonan. Bahkan tari yang berfungsi sebagai tontonan sudah ada yang ditata sedemikian rupa sehingga memiliki nilai artistik yang sangat tinggi. 

4.Era Masyarakat Modern. Adalah jaman dimana perkembangan tari sudah semakin kompleks. Tari oleh seseorang dijadikan sebagai media untuk berprestasi. Lomba-lomba tari atau festival tari sering dilaksanakan di berbagai tempat. Bahkan, para seniman mencoba menciptakan tari-tari yang lebih kreatif. Mereka memperbarui nilai serta bentuk tari yang sekarang sering disebut tari kreasi baru. 

Beberapa tarian terkenal asal Indonesia adalah Jaipong, Kecak, Remong, Pendet, Gambyong, Serimpi, Tor-tor, Piring dan Tari Saman, dan masih banyak lagi. 

***

About Author Mohamed Abu 'l-Gharaniq

when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search