RAGAM KULINER NUSANTARA



Jejak kuliner Indonesia telah didapati dalam sejumlah prasasti abad ke-8 sampai ke-10 Masehi. Ketika itu, istilah boga telah dikenal, yakni makanan yang berhubungan dengan dapur, dibuat dengan sentuhan seni dan memberikan kenikmatan. Hal itu banyak didapati pada prasasti Jawa dan Sumatra. Namun semakin ke timur Indonesia, tak banyak catatan, dan bahannya makin homogen, yakni sagu. Teknik memasak, dan bahan makanan asli Indonesia berkembang, dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, Cina, dan akhirnya Eropa. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak Polinesia dan Melanesia.

Daftar utama masakan / kuliner di Indonesia

Masakan Jawa. adalah masakan khas yang berasal dari pulau Jawa, kecuali Jawa Barat dan Banten yang mempunyai kekhasan khusus sebagai Masakan Sunda. Masakan Jawa tersedia di Warung Tegal. Masakan Jawa tempe menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh masakan Tionghoa, masakan India, atau masakan Arab. Berbagai masakan Jawa Tengah antara lain: Kupat Tahu Magelang, Kupat Tahu Solo, Asem-Asem Daging, Gudeg, Gudangan, Lumpia Semarang, Opor Ayam, Soto Bangkong, Wedang jahe, Tengkleng, Tongseng, Nasi Pecel, Nasi Liwet, Nasi Kucing, Sayur Lodeh, Opor panggang Jepara, Opor bakar Kudus, Tumpeng, Bakmi Jawa, Horok-Horok, Nasi Bogana, Nasi Gandul, Soto Sokaraja, Bakmi Nyemek, Garang Asem, Nasi Penggel, Sate Ambal, Lanthing, Bandeng presto, Lentog Tanjung, Lontong Krubyuk, Jenang Kudus, Timlo Solo, Nasi Langgi, Mie ongklok, Teh poci, Lumpia, Sate Tegal, Tahu gimbal, Soto Jepara, Soto Kudus, Nasi pindang, Pindang Serani, Mendoan, Pecak lele, Mangut lele, Nasi Grombyang, Ayam Goreng Kremes Klaten, Urap, Kuluban, Krecek, Nasi Goreng Babat, Mie Ayam, Nasi lengko, Bakso Wonogiri, Bakso Solo, Bakso Ikan Ekor Kuning , Masakan Melayu. Berbagai masakan daerah Yogyakarta antara lain: Bakpia, Yangko, Ayam Goreng Kalasan, Gudeg, Nasi Goreng Kampung Yogyakarta. Berbagai masakan Jawa Timur antara lain: Rawon, Pecel, Sate Ponorogo, Tahu campur, Rujak cingur, Soto Kediri, Soto Ayam Ambengan, Rambak petis, Onde-onde, Lontong Balap, Tahu Tek, Kupang Lontong, Soto Lamongan, Bothok, Rujak Soto, Rujak Petis, Gado Gado, Tempe Penyet, Nasi krawu, Tahu telur, Tahu campur lamongan, Nasi Goreng Surabaya, Bakso Malang, Sate Madura, Nasi bebek.

Masakan Melayu. adalah masakan dari etnis Melayu yang dapat ditemukan juga dibeberapa wilayah Indonesia antara lain: Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Kalimantan Barat. Ciri utama dalam masakan tradisional Melayu tidak diragukan lagi adalah menggunakan rempah-rempah yang cukup banyak. Santan juga penting dalam memberikan cita rasa hidangan Melayu yang kaya dan juga mengentalkan hidangannya. Bahan dasar lainnya adalah belacan(terasi), yang digunakan sebagai bahan dasar untuk sambal, saus dengan citarasa yang kaya terbuat dari terasi, cabai, bawang merah dan bawang putih. Masakan Melayu juga menggunakan serai dan lengkuas yang cukup banyak. Berbagai menu olahan khas Melayu antara lain: Ambuyat, Ayam goreng kunyit, Ayam percik, Char kway teow, Cincalok, Gulai, Ikan asam pedas, Ikan bakar, Ikan pari bakar, Ikan patin, Kangkung belacan, Kari (ayam, kambing, kepala ikan), Keropok lekor, Ketupat, Kwetiau, Laksa, Lapek bugih, Lemang, Martabak, Mi bandung, muar, Mi goreng, Mi lendir, Mi pangsit, Mi rebus, Mi sagu, Mi tarempa, Nasi campur, Nasi dagang, Nasi goreng, Nasi kebuli, Nasi kerabu, Nasi lemak, Nasi minyak, Nasi padang, Nasi ulam, Otak-otak, Pekasam, Pulut, Rendang, Rujak, Roti canai, Roti jala, Roti john, Roti pita, Sambel belacan, Sambel sotong, Sate, Sayur lodeh, Serundeng, Sup kambing, Sup rusa, Sup tunjang, Soto, Soto betawi, Soto mi, Tempoyak.

Masakan Sunda adalah masakan dari masyarakat Sunda di Jawa Barat dan Banten, Indonesia. Ini adalah salah salah satu makanan yang paling populer di Indonesia. Makanan Sunda memiliki ciri kesegaran bahannya, lalap terkenal dimakan dengan sambal dan juga karedok menunjukkan kegemaran orang Sunda terhadap sayuran mentah segar. Berbeda dengan masakan minangkabau yang kaya rasa dan pedas dengan kandungan bumbu kari dan santan yang kental, masakan Sunda menampilkan citarasa yang ringan, sederhana, dan jelas; berkisar antara gurih asin, asam segar, manis ringan, dan pedas.Sambal terasi adalah bumbu penyerta yang paling lazim dalam hidangan Sunda, dimakan dengan lalab atau tahu dan tempe goreng. Sayur asem dengan kuah berbumbu asam jawa mungkin adalah sayur yang paling populer dalam hidangan Sunda. Jenis sayuran populer lain adalah Soto Bandung, sejenis soto dengan irisan daging sapi dan lobak, serta mie kocok, sejenis mi dengan daging sapi dan kikil. Aneka Menu masakan Sunda antara lain: Nasi Timbel, Nasi Liwet Sunda, Nasi tutug Oncom, Lalab, Sambal Terasi, Karedok, Gado-gado, Lotek, Sayur Asem, Oncom, Tumis Tauco, Tumis Kangkung, Aneka Pepes, Aneka Ikan Bakar, Aneka Ikan Goreng, Aneka Ikan Asin, Bakakak Hayam, Empal Gepuk, Soto Bandung, Soto Mie, Mie Kocok, Sate Maranggi, Gulai Kambing, Empal Gentong, Laksa Bogor, Doclang, Kupat Tahu, Asinan, Baso Tahu, Batagor, Geco.

Masakan Palembang adalah hidangan/masakan dari Kota Palembang (dan sekitarnya) di Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Hidangan ini adalah yang terkenal kedua dari Sumatra setelah Hidangan Padang. Hidangan ini banyak berbahan dasar ikan dan udang yang didukung oleh hadirnya Sungai Musi. Rempah-rempah juga pada umumnya tidak jauh berbeda dengan Hidangan Padang. Budaya Melayu, India, dan Tionghoa juga mempengaruhi racikan kuliner Palembang. Di samping hidangan berbahan ikan, ada banyak ragam hidangan, makanan ringan, minuman, dan hidangan manis di Palembang. Aneka masakan khas Palembang antara lain: Pempek, Tekwan, Model, Laksan, Celimpungan, Mie Celor, Burgo, Lakso, Martabak Har, Pindang Patin, Pindang Tulang, Malbi, Tempoyak, Brengkes Tempoyak Ikan Patin, Otak-otak.

Masakan Padang adalah nama yang digunakan untuk menyebut segala jenis masakan yang berasal dari kawasan Minangkabau, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Semua jenis masakan ini lebih populer dengan sebutan masakan Padang. Meskipun sesungguhnya berbagai resep masakan Sumatra Barat mayoritas tidak berasal dari kota Padang, misalnya kota Bukittinggi, Solok,Padang Pariaman, Payakumbuh, dan sebagainya juga dikenal memiliki tradisi kuliner yang kaya. Rumah makan Padang atau rumah makan urang awakadalah sebutan untuk usaha rumah makan yang khusus menyajikan masakan Padang di luar daerah. Aneka menu olahan masakan padang antara lain: Rendang, Gulai Tunjang, Gulai Gajebo, Soto Padang, Denden Balado, Ayam Pop, Gulai Kepala Ikan Kakap, Sambal Balado.

Masakan Aceh antara lain: Ayam tangkap, Boh puniaram, Nasi guri, Dalica, Eungkot paya, Kanji rumbi, Keumamah, Kuwah beulangong, Kuwah eungkôt yèë, Kuwah iték, Kuwah pliek u, Martabak aceh, Masam keu'eueng, Mi aceh, Sambai asam udeueng, Sate matang, Sie reuboh, Sop sumsum.

Masakan Betawi adalah masakan khas yang berasal dari Suku Betawi. Masakan Betawi mudah ditemukan di acara-acara tertentu yang diselenggarakan di Jakarta seperti pada acara Lebaran Betawi, pernikahan, hari raya Idulfitri, atau di warung-warung tertentu yang menyajikan makanan khas Betawi. Masakan ini dipengaruhi oleh masakan Melayu, Arab, India, Tionghoa, dan Eropa (terutama masakan Belanda, Portugis, dan Spanyol). Aneka masakan Betawi antara lain: Asinan Betawi, Soto Betawi, Gabus pucung, Sayur babanci, Sayur godog, Sayur besan (telubuk sayur pemersatu), Ayam sampyok, Sambelan lengkio, Soto tangkar, Soto mie, Pecak ikan gabus, Pecak ikan mas, Pecak tembang, Bandeng pesmol, Nasi kebuli, Nasi uduk, Nasi ulam, Gado-gado, Ketoprak, Semur jengkol, Laksa Betawi, Pindang bandeng

Masakan Batak adalah jenis masakan yang dipengaruhi seni dan tradisi memasak suku Batak, yang mendiami wilayah Sumatra Utara, Indonesia. Masakan Batak adalah salah satu jenis masakan Nusantara. Salah satu ciri masakan batak adalah kegemarannya menggunakan andaliman(Zanthoxylum acanthopodium) sebagai rempah utama. Karena itulah Andaliman kadang dijuluki sebagai "merica batak. Kebanyakan orang Batak kini beragama Kristen, karena itulah tidak seperti suku di sekitarnya (seperti Aceh dan Minangkabau), kebanyakan hidangan Batak tidak dibatasi oleh aturan halal. Daging babi, darah dikonsumsi dalam tradisi kuliner Batak. Banyak makanan terbaik daerah itu dibuat dari daging babi, serta makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak biasa, akan tetapi ada juga hidangan-hidangan halal. Pusat seni kuliner Batak terdapat di kota-kota di dataran tinggi Tanah Batak, misalnya di kawasan Tanah Karo yaitu kota Kabanjahe dan Berastagi. Sementara beberapa tempat di sekitar Danau Toba banyak menawarkan hidangan ikan air tawar seperti arsik ikan mas. Selain di Sumatra Utara, di Jakarta atau Bekasi dan sekitarnya serta kebanyakan kota-kota besar di Indonesia dapat pula ditemukan Lapo atau rumah makan khas Batak. Aneka Masakn Batak antara kain: Saksang, Arsik, Babi Panggang, Ayam Tasak Telu, Manuk Napinadar, Tanggotanggo, Dengke Mas na Niura, Na Tinombur, Mie Gomak, Na Nidugu, Dali ni Horbo, Sambal Tuktuk, Pagitpagit

Masakan Bali antara lain: Ayam Betutu, Babi Genyol, Babi Guling, Be Kokak Mekuah, Be Pasih Mesambel Matah, Bebek Betutu, Berengkes, Blayag, Bulung, Entil, Gerang Sambel Bawang, Garangasem, Jejeruk, Jukut Ares, Jukut Srombotan, Jukut Urab, Komoh, Lawar, Nasi Bubuh, Nasi Jenggo, Nasi Sela, Nasi Tepeng, Nasi Yasa, Penyon, Pesan Clengis, Pesan Polo, Sambel Bongkot, Sambel Matah, Santok Pencok, Sate asem, Sate Be Pasih, Sate Kakul, Sate Kablet, Sate Lilit, Sate Pelecing, Sate Pentul, Sate Penyu, Sate Sere Lemo, Sate Tusuk, Slogor, Sudang Sudaji, Siobak Singaraja, Taluh Mabejek, Telur Bumbu Bali, Timbungan, Tum, Urutan Bali.

Masakan Bangka Belitung adalah masakan khas yang dibuat berdasarkan cara memasak masyarakat Bangka dan Belitung. Masakan Bangka Belitung dapat dikhususkan menjadi masakan Bangka dari Pulau Bangka dan masakan Belitung dari Pulau Belitung. Masakan Bangka Belitung cukup beraneka ragam dikarenakan bahan-bahan masakan yang digunakan berbeda antar pulau dan juga pengaruh cara memasak masyarakat provinsi lain terutama dari Sumatra Selatan, dimana dahulu Bangka Belitung masih bergabung. Kategori masakan Bangka Belitung dibedakan atas masakan khas Melayu dan masakan Tionghoa terutama masakan Hakka. Masakan Melayu Bangka Belitung jarang ditemukan di luar Bangka Belitung. Aneka masakan Bangka Belitung antara lain: Lempah Kuning, Lempah Darat, Lempah Kulat, Rusip, Kecalo, Belacan, Bakmi Bangka, Hamchoi, Sembelingkung, Songsui, Tahu Kok, Chap Choi (Cap cai), Bakwan, Thewfu Cau, Teritip, Lokan, Hoisem, Eng Phiau, Bujan.

Masakan Minahasa adalah tradisi memasak orang Minahasa di Sulawesi Utara. Meskipun dikenal sebagai Masakan Manado, beberapa kota di Sulawesi Utara yaitu bitung, Tomohon dan Tondano juga dikenal sebagai pusat kuliner Minahasa. Masakan Manado juga dikenal karena memiliki variasi di makanan laut (seafood), jumlah cabai yang banyak, daging eksotis, dan kue-kue dengan pengaruh Eropa. Masakan Manado yang populer adalah: tinutuan(juga dikenal sebagai bubur manado), cakalang fufu, mi cakalang, paniki (daging kelelawar), ayam atau aneka makanan laut yang dibumbui rempah-rempah rica-rica atau woku, ayam tuturuga, and brenebon. Meskipun tidak sepopuler Masakan Padang dan Masakan Sunda, ada peningkatan kesadaran akan masakan Manado di kancah masakan Indonesia. Sejumlah restoran Manado tumbuh di kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan Makassar. Aneka masakan Manado antara lain: Cakalang Fufu, Mi Cakalang, Woku, Rica-rica Ayam atau Ikan, Kuah Asam, Nasi Kuning, Paniki, Tinutuan (Bubur Manado), Dabu-dabu.

Masakan Papua adalah tradisi memasak orang Papua. Kuliner yang berasal dari bagian timur Indonesia, termasuk Papua, kebanyakan makanannya terbuat dari bahan dasar tepung sagu. Bagi sebagian orang yang tidak biasa dengan sagu, mungkin akan menganggap makanan-makanan khas Papua terasa tidak enak karena kurang cocok di lidah. Namun, tidak hanya sagu yang menjadi makanan pokok penduduk Papua. Berikut adalah beberapa masakan Papua diantaranya: Kue Lontar, Papeda, Aunu Senebre, Martabk Sagu, Sate Ulat Sagu, Udang Selingkuh, Ikan Bungkus, Ikan Bakar, Kue Bagea, Colo-colo.

Masakan Peranakan atau Masakan Nyonya menggabungkan pengaruh Tionghoa, Melayu, India, Jawa dan lainnya menjadi perpaduan yang unik. Orang Peranakan adalah keturunan migran asal Tiongkok awal yang menetap di Penang, Malaka, Indonesia dan Singapura, dan kemudian melakukan pernikahan dengan orang Melayu lokal. Aneka masakan Peranakan antara lain: Acar, Ayam buah keluak, Ayam pongteh, Babi asam, Bakcang, Cap cai, Cincalok, Enchi kebin, Fuyunghai, Itik tim, Jiu hu char, Kari kapitan, Kerabu bi hun, Kiam chhai bue, Kue keranjang, Kue ku, Kue terang bulan, Laksa Ayam / Lemak, Lontong cap go meh, Masak titik, Mi lam, Mi siam, Nasi kunyit, Onde-onde, Otak-otak, Pempek, Perut ikan, Pai ti, Sehbak, Sosis cina, Swikee, Tu tø thng, Wingko babat, Soto, Rawon, Kecap, Bakso, Mie / Bakmie, Bakmoy, Nasi Goreng.

Masakan Arab-Indonesia merupakan masakan yang berasal dari wilayah Dunia Arab yang lalu diperkenalkan ke Nusantara dan mengalami akulturasi dengan budaya setempat setelah ratusan tahun.[1] Awal mula lahirnya masakan ini adalah ketika Bangsa Arab yang berasal dari Hadramaut (sekarang Yaman), Hijaz dan Mesir datang ke Indonesia untuk berdagang dan menyebarkan Islam. Sejak abad 18 M di Jawa, kebanyakan pedagang Arab menetap di pantai utara dan membaur dengan penduduk setempat sehingga mempengaruhi budaya masakan lokal terutama dalam hal penggunaan daging kambing. Beberapa masakan Arab - Indonesia antara lain: Hummus, Kebab, Kue kaak, Martabak, Naan, Nasi kabsah, Nasi kebuli, Nasi mandi, Nasi minyak, Rabeg, Roti mariyam, Roti pita, Samosa, Shawarma.

Masakan India-Indonesia adalah masakan Indonesia yang dipengaruhi oleh kultur kuliner India—terjadi akulturasi budaya antara kultur kuliner Indonesiadengan kuliner India. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan India, masakan India-Malaysia, dan masakan India-Singapura. Awal mula lahirnya adalah ketika orang India (terutama etnis Tamil, Punjabi, dan Gujarati) bermigrasi ke Indonesia. Penggunaan santan, bawang bakung, ketumbar, jintan, jahe, mentega, chatni, susu sapi, susu mentega, yogurt, dan minyak samin dalam masakan Indonesia merupakan bentuk pengaruh masakan India. Aneka masakan India-Indonesia antara lain: Acar, Ayam mentega, Ayam tandoori, Cendol, Chapati, Gulai, Idli, Kari (Ayam, Kambing, Kepala ikan, Kheer, Laddu, Laksa, Kue Apem, Kue Putu, Martabak, Martabak kubang, Mi aceh, Mi goreng, Mi rebus, Naan, Nasi biryani, Putu mayang, Roti canai, Roti tisu, Rujak, Samosa, Soto betawi, Teh tarik, Thosai.

Masakan Tionghoa-Indonesia mempunyai ciri khas campuran antara masakan Tionghoa dengan masakan tradisional Indonesia. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan cabai, santan dan bumbu-bumbu dari masakan Indonesia. Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di pulau Jawa, masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di Jawa masakan ini cenderung agak manis. Di Medan, Sumatra Utara masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan. Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:

o Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari Republik Rakyat Tiongkok, Hongkong atau Taiwan.
o Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
o Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh barat (Belanda).
o Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal.

Beberapa jenis masakan Tionghoa-Indonesia antara lain: Ayam cah, Ayam kluyuk, Bakcang, Bak kut teh, Bakmi, Bakso, Bakwan, Bihun goreng, Cakwe, Cap cai, Char kway teow, Cha sio, Fuyunghai, Haisom cah, Ifu mi, Ikan malas tim, Kakap asam manis, Kakap tahu tausi, Kekian, Kepiting saus tiram, Kwetiau, Kwetiau ayam, Kwetiau bagan, Kwetiau goreng, Kwetiau siram sapi, Laksa, Lindung cah fumak, Locupan, Lomi, Lontong cap go meh, Lumpia semarang, Mi ayam, Mi bangka, Mi goreng, Mi hakka, Mi hokkien, Mi kering, Mi pangsit, Mi pok, Mi rebus, Mi tarik, Mi yamin, Mun tahu, Nasi ayam, Nasi bebek, Nasi goreng, Nasi tim, Ngo hiong, Otak-otak, Pangsit, Pau, Pempek, Popiah, Rujak juhi, Rujak shanghai, Sapo tahu, Sarang burung, Sate babi, Sekba, Siomay, Soto, Soto mi, Sup hisit, Sup penyu, Sup sarang burung, Swikee, Tahu bandung, Tahu goreng, Tahu tauco, Telur asin, Telur pitan, Telur teh, Telur tim, Tim daging, Yee sang, Yong tau fu.


***

About Author Mohamed Abu 'l-Gharaniq

when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search